
Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota yang memiliki budaya yang kental di seluruh sudutnya, namun juga memiliki berbagai titik titk saksi sejarah kemerdekaan Indonesia yang kental dengan arsitektur Eropa. Salah satunya adalah Museum Benteng Vrederburg yang merupakan benteng peninggalan jaman Belanda.
Museum Benteng Vrederburg ini terletak dekat tengah kota. Oleh karena itulah lokasi wisata ini sering direkomendasikan untuk dikunjungi karena dekat dengan beberapa lokasi wisata lainnya seperti Gedung Agung dan Kraton Kesultananan Yogyakarta. Museum ini juga tidak jauh dari Jalan Malioboro yang mana bisa dikunnjungi dengan menggunakan becak.
Selain karena berada dekat dengan beberapa lokasi atau objek wisata lainnya di Jogja, Museum Benteng Vrederburg ini juga merupakan bangunan dengan nilai sejarah yang tak ternilai harganya selama era perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari serangan asing.
Museum Benteng Vrederburg ini sebelumnya merupakan sebuah benteng yang mana menjadi pusat pemerintahan dan pertahanan residen Belanda di era Kolonialisme. Benteng ini dikelilingi parit parit yang menjaganya dari luar serta di keempat sudut bentengnya terdapat sebuah menara jaga yang disebut dengan Bastion.
Pembangunan Benteng Vrederburg yang kini berubah menjadi Museum Benteng Vrederburg diprakarsai dan dirancang oleh insinyut Belanda bernama Frans Haak pada tahun 1755 yang mana berhubungan erat dengan Perjanjian Giyanti yang memecahkan Kesultanan menjadi dua yakni Susuhan pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi.
Benteng Vrederburg tersebut dibangun atas dasar keinginan Belanda untuk selalu ikut campur dalam pemerintahan atau dalam perpolitikan raja. Tak heran bila letaknya sangat dekat dengan istana Kasultanan Yogyakarta. Pembangunan benteng tersebut juga dikarenakan karena kemajuan serta pertumbuhan Kraton Jogjakarta setelah berpisah atas dasar Perjanjian Giyanti.
Karena pesatnya pertumbuhan kerajaan baru tersebut, ada akhirnya pihak Belanda mengusulkan untuk dibangun sebuah benteng di dekat kraton dengan dalih agar selalu dapat melindungi kraton dari serangan musuh yang mungkin akan menyerang kraton terlebih karena menurut perjanjian Giyanti kedua kerajaan berpisah dan menjadi kerajaan yang lebih kecil.
Meskipun Museum Benteng Vrederburg menjadi salah satu peninggalan atau warisan kebudayaan yang wajib untuk dipelihara, namun tidak berarti museum ini sepi akan pengunjung yang masuk. Malahan tidak sedikit event atau acara di Kota Jogjakarta diadakan dan berada di dalam benteng jaman Belanda ini, seperti konser musik, pameran seni dan sebagainya sering dijadwalkan di bangunan dengan arsitektur Eropa yang kental ini.
Reference:
Museum Benteng Vrederburg, Wisata Sejarah Yang Selalu Ramai http://www.berdesa.com/museum-benteng-vrederburg-wisata-sejarah-yang-selalu-ramai/
Foto by Wikipedia